serunya mengetahui | A lifestyle blog

waktu...

26 komentar




Dulu ketika aku kecil, waktu sehari semalam benar-benar terasa puas bahkan terkesan sangat lama dan merasa tak sabar untuk segera berganti hari. Ya waktu yang ku habiskan untuk selalu bermain dan bermain sangat banyak  dan sangat puas.  Jika bulan ramadhan tiba, di sanalah aku paling kesal untuk menunggu waktu agar segera habis dan cepat-cepat menuju adzan magrib. Sangat aneh ketika mendengar orang-orang dewasa yang mengatakan “kenapa waktu berjalan sangat cepat?” atau “tak terasa sekali, waktu begitu cepat”, padahal menurutku (saat itu) waktu bergerak sangat lambat.

Tapi seiring waktu berjalan, aku pun mulai menginjak remaja, kemudian sampai pada usia saat ini yang dimana aku sedang duduk di bangku kuliah, perlahan tapi pasti aku merasakan bahwa waktu memang bergerak cepat. Jika waktu kecil aku merasa heran kenapa waktu di anggap bergerak cepat, maka sekarang aku heran kepada mereka-mereka yang masih berfikir jika waktu berjalan lambat. Dan ternyata masalahnya bukan di sana lho, bukan di waktu nya, karena dari dulu sampai sekarang waktu berputar dengan masa yang sama, masih 24 jam sehari.

Lalu kenapa terasa berbeda ya?

Setelah otakku di paksa untu berputar hingga membuat dahiku berkerut dann alisku bertemu,eh... aku menarik kesimpulan dari hasil pikiranku. Yang menurutku, masalahnya ada di aku, kamu atau kita, dan seberapa banyak kegiatan yang kita lakukan sebagai kegiatan sehari-hari. Bukan pada waktu yang jelas-jelas putarannya selalu sama, baik dulu maupun sekarang. menurutmu masalah apa yang bisa mempengaruhi pikiran ku waktu kecil hingga berpikir bahwa waktu berputar lambat dan sekarang berpikir bahwa waktu berputar sangat cepat?

Kegiatan, adalah hal yang paling berpengaruh dalam mengubah pikiran masa kecilku. Dulu (waktu kecil) kegiatan ku tidak lebih dari bermain dan bermain, hingga merasa bosan dan bingung mau apa lagi hehe, dan tidak ada kegiatan yang merasa belum ku selesaikan karena ya apa lagi gitu?. Nah beda lagi sekarang, pasti saja dari hari-hari yang kulewati selalu ada pekerjaan atau kegiatan yang belum selesai, entah itu karena lupa atau karena aku susah untuk me-manage yang namanya waktu.

Jujur, aku merasa menyesal ketika sadar akan waktu yang ku buang sia-sia. Seperti ketika masa-masa sekolah, aku menyesal tidak belajar dengan sungguh-sungguh dan menyepelekan waktu. Dan sesal itu terasa sekarang, tidak salah dengan peribahasa yang mengatakan “penyesalan selalu datang terakhir”. Tapi bukan alasan untuk tidak belajar juga di masa sekarang, tidak ada yang namanya terlambat, aku hanya perlu memulai dan membenahi waktu agar tidak terbuang sia-sia (lagi).



time is money,, faham sekarang mengapa disandingkan dengan uang😊

#KomunitasMenulisPemula2
#OneDayOnePost7
Yulia
Hallo semua, salam kenal dari saya. semoga kita bisa menjadi teman.

Related Posts

26 komentar

  1. setuju sih kalo waktu jaman masih kecil berasa panjaaaang sekali daripada saat sudah besar seperti sekarang hhmm

    BalasHapus
  2. apalagi makin menjadi tua, waktu semakin terasa cepat dan sia-sia saja. sering merasa sudah melakukan yang terbaik untuk setiap hal. sesering itu pula merasa semua yang dilakukan seperti tidak ada gunanya. seperti mendirikan benang basah atau memintal buih jadi permadani.

    Btw aku tahu Teh Yuli sudah mulai rapi tulisannya, tapi untuk yg ini kayaknya agak tergesa ya Teh. paragraf ke 3 dan beberapa kata lainnya masih perlu disempurnakan.

    Mantapppo

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi ketika sudah mulai merasa tua, kita jadi peduli pada apa yang telah kita lakuan ya kang..

      he berkat kg azwar ini, terimakasih kang

      Hapus
  3. Betul betul betul. Kalau pepatah arab bilang "Alwaktu kal kassayf" waktu itu ibarat pedang, kalau kamu tidak menebasnya, maka dia yg akan menebasmu uhuuuk

    BalasHapus
  4. Kalau aku, dari kecil pun, waktu terasa cepat, Yul. Karena hari-hariku padat sama jadwal bantu Ayah (Rahimahulloh) di pabrik. Jadi, dari pulang sekolah langsung ke pabrik, selesai sore, mandi, ngerjain PR. Besoknya ya begitu lagi.. heuheu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah mulia sekali kak

      Hapus
    2. waktu nya benar2 bermanfaat sekali, aku tahu kakak ini sangat baik hati, terbukti dri keinginannya membantu ortu sejak dini

      Hapus
  5. Agaknya kesalahan menjadi pelajaran untuk lebih baik di masa mendatang 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita memamg harus belajar dari kesalhan a, agar tdk terulang kembali :)

      Hapus
  6. Setuju kak, tidak ada kata terlambat. Lebih baim terlambat daripada tidak sama sekali.

    BalasHapus
  7. Yg terpenting, sadar & segera memperbaiki, lebih baik daripada tdk sadar2 juga, wkwkw *ngomong apa sih gw

    BalasHapus
  8. Sekarang fokusnya pada waktu yang masih tersisa dihadapan kita...semoga selalu jadi manfaat😇

    BalasHapus
  9. Saat yang lain mengejar waktu, tulisan ini mengingatkanku untuk menghargai waktu dengan baik. Thanks pencerahannya yaa yuli

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulilah jika bermanfaat
      saliing mengingatkan aja ka:)

      Hapus
  10. Waktu untuk dikenang. Waktu untuk meninggalkan jejak. Nice, kak...

    BalasHapus

Posting Komentar